Awas! Motor-Motor Ini Bisa Tak Lagi Isi Pertalite, Ada Satria R dan Vario

Lamseen – Baru-baru ini, pemerintah Indonesia mengumumkan kebijakan baru yang membatasi penggunaan bahan bakar Pertalite hanya untuk kendaraan tertentu. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi subsidi bahan bakar yang membebani anggaran negara, serta mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Beberapa jenis motor populer, seperti Satria R dan Honda Vario, terancam tidak lagi bisa mengisi bahan bakar Pertalite.

Daftar Motor yang Terkena Dampak

Berikut adalah beberapa motor yang kemungkinan besar tidak lagi diperbolehkan mengisi Pertalite berdasarkan kapasitas mesin dan kategori kendaraan yang dilansir dari Hiyokorace:

Suzuki Satria R

Dengan mesin berkapasitas 150 cc, Satria R termasuk dalam kategori motor yang tidak lagi diperbolehkan mengisi Pertalite. Kebijakan ini memaksa pemilik Satria R untuk beralih ke bahan bakar yang lebih mahal, seperti Pertamax.

Honda Vario 150

Honda Vario 150 juga masuk dalam kategori ini. Meskipun Vario merupakan salah satu skuter matic yang paling populer di Indonesia, kapasitas mesinnya yang besar membuatnya harus beralih ke bahan bakar lain.

Yamaha NMAX

Skuter matic premium dengan kapasitas mesin 155 cc ini juga diperkirakan akan terkena dampak kebijakan baru tersebut. Pengguna NMAX mungkin harus mempertimbangkan bahan bakar alternatif seperti Pertamax atau bahkan bahan bakar non-subsidi lainnya.

Dampak Kebijakan terhadap Pengguna Motor

Kebijakan ini tentu akan berdampak signifikan bagi para pengguna motor yang terbiasa menggunakan Pertalite. Bagi mereka, ini berarti harus mengeluarkan biaya lebih untuk bahan bakar. Selain itu, bagi motor yang sering digunakan untuk jarak jauh, peralihan ke bahan bakar yang lebih mahal bisa berdampak pada biaya operasional yang meningkat. Namun, di sisi lain, kebijakan ini diharapkan dapat mendorong pengguna untuk lebih memperhatikan efisiensi bahan bakar dan merawat motor mereka agar tetap optimal meski menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi. Selain itu, pemerintah juga berharap kebijakan ini bisa mendorong transisi ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan, seperti motor listrik.

Langkah yang Bisa Diambil Pengguna

Bagi pemilik motor yang terkena dampak kebijakan ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi dampaknya. Pertama, pastikan motor selalu dalam kondisi prima dengan perawatan rutin, sehingga efisiensi bahan bakar tetap terjaga meski menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi. Kedua, pertimbangkan untuk mengupgrade motor ke model yang lebih efisien atau bahkan beralih ke motor listrik. Dan terakhir, terus ikuti perkembangan kebijakan pemerintah terkait bahan bakar agar bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada.

Leave a Comment